makalah/kliping - seni budaya tradisi islam di nusantara (untuk SMP)
SENI
BUDAYA DAN TRADISI ISLAM
DI
NUSANTARA
Nama Kelompok
: 1.
Jihan Maliya Arifina (21)
2. Lidia
Sekar Arum M.K (23)
3. Marta
Sagita (25)
4. Putri
Sofiyanti (32)
5.
Sukayah Siti Kholifah (35)
Kelas : IX E
SMP N 1 KANDEMAN
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
A. SENI BUDAYA
NUSANTARA YANG BERNAFASKAN ISLAM
1.
Pengertian Seni Budaya Nusantara
Bernafaskan islam Seni budaya Nusantara yang
bernafaskan Islam adalah Segala bentuk kesenian yang berasal dan berkembang di
Nusantara yang di pengaruhi oleh agama Islam. Seni dalam isalam tidak di larang
selama seni tersebut berdampak positif dan tidak berdampak negatif dan
bertentangan dengan ajaran Islam. Seni yang berdampak merusak jiwa, raga dan
akhlak hukum nya haram, sedangkan seni yang dapat membuat pikiran tenang dan
ketentraman jiwa hukumnya mubah atau boleh,
2.
Macam-macam seni dan budaya nusantara yang bernafaskan islam
Banyak sekali seni budaya
nusantara yang di dalamnya terkandung ajaran-ajaran islam. Berikut adalah
beberapa contohnya :
A. Musik
Gambus dan Rebana Musik gambus atau rebana
adalah
lagu/sholawatan yang diiringi dengan alat pukul yang terbuat dari kulit hewan.
Ciri khas music ini adalah:
- Diringi
dengan alat music seperti, gambus, kecapi petik, marawis, atau alat music modern
- Syair
bernafaskan islam, baik berupa nasihat, shalawat nabi baik dalam bahasa Indonesia,.
Arab maupun
daerah Contohnya :
~Grup Nasida Ria yang berasal dari semarang
yang melantunkan irama padang pasir atau di sebut juga dengan Qosidah,
contoh lagunya Jilbab Putih dan Perdamaian.
~Grup Majelis Rossululloh sama juga
malantunkan irama padang pasir atau pun Qosidah dan Sholawat, Contoh lagunya yaitu
Sholawat Badar dan lain-lain.
~
Kuntulan adalah perpaduan antara seni musik dan seni tari, kuntulan ini
asli dari Banyuwangi.
~ Rampak Rebana bernada lima yang berasal dari
daerah Lombok.
~Seni terbang adalah untuk mengiringi Berjanji
ataupun Sholawatan, terdapat di jawa.
B. Sholawat
Nabi Sholawat Nabi yaitu Do’a puji pujian yang di tunjukan kepada Nabi Muhammad
SAW,
contohnya adalah sholawat badar yang di iringi dengan musik yang di
lantunkan oleh salah satunya yaitu Majelis Rosululloh. Ciri cirinya Sholawat
Nabi : Menggunakan alat musik Rebana.(terbang)
Ø Adanya sholawat yaitu do’a dan puji pujian kepada Rosullulloh. Penataan nadanya bernuansakan islam. Sholawatan biasanya terdapat di dalam kitab
Barjanji.
C. Tari Zapin
Tari zapin bisa kita temukan di
Riau. Tari ini diiringi irama gambus, yang diperagakan oleh laki-laki yang
berpasangan dengan mengenakan sarung, kemeja, kopeah hitam dan songket dan ikat
kepala lacak/destar. Tari ini dipentaskan pada saat acara upacara pernikahan,
khitanan dan hari raya islam
D. Tari seudati
Berasal dari Aceh umumnya diperankan oleh laki-laki dengan menari dan
membuat bunyi tabuhan dengan alat music tubuh mereka sendiri, sewaktu menepuk
tangan, dada, sisi tubuh dan menggertakan jari-jarinya
E. Santriswaran
Santriswaran berasal dari lingkungan keratin Surakarta dan sekitarnya,
Santriswaran merupakan salah satu Grup musik yang menggunakan alat musik
terbang, kendang dan kemanak. Nada yang di gunakan mengikuti tangga nada
seledro. Penabuh musik sekaligus sebagai penyanyi. Syair lagu yang di nyanyikan
memuat ajaran islam san budaya jawa yang di sisipi dengan Sholawat Nabi.
F. Tari Menak
merupakan salah satu jenis tari klasik gaya
Yogyakarta yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Penciptaan tari
Golek Menak berawal dari ide sultan setelah menyaksikan pertunjukkan Wayang
Golek Menak yang dipentaskan oleh seorang dalang dari daerah Kedu pada tahun
1941. Disebut juga Beksa Golek Menak, atau Beksan Menak. Mengandung arti
menarikan wayang Golek Menak.
G. Wayang Golek Menak
merupakan wayang berbentuk boneka kayu. Wayang ini diciptakan oleh Ki Trunadipura,
seorang dalang dari Baturetno, Surakarta, pada zaman pemerintahan Mangkunegara
VII (1916 - 1944). Induk ceritanya bukan diambil dari Kitab Ramayana dan
Mahabarata, melainkan dari Kitab Menak.
H. Suluk
Suluk adalah tulisan dalam bahasa
jawa maupun arab yang berisi pandangan hidup orang jawa. Serat wirid adalah
tulisan pujangga jawa yang berisi bacaan-bacaan baik jawa maupun arab yang
dibaca berulang-ulang.
I.
Sholawatan Jawa
Sholawatna Jawa adalah salah satu seni musik yang bernafaskan islam
dengan perangkat musik jawa perupa terbang, dalam sair nya di ambil dari Kitab
Barjanji , Seperi Contoh sholawatan di atas. D. Japin Bujang Marindu Merupakan
Jenis tari Yang berpasang pasangan yang di ambil gerak dari tari Zafin yang
bernafaskan islam dari Melayu. Tari ini menggambarkan kerinduan seorang kekasih
setelah pergi lama merantaukemudian kembali ke kampong halamanya.
J. Gembyung Seni
ini merupakan pengenbangan dari kesenian terbang yang hidup di
lingkungan pesantren. Konon kesenian terbang itu salah satu jenis kesenian yang
di pakai sebagai media penyebaran Agama Islam di daerah Cirebon sekitarnya.
Kesenian Gembyung ini biasa di pertunjukan pada upacara-upacara kegiatan Agama
Islam seperti peringatan lahirnya Nabi atau di sebut juga dengan Muludan,
Rajaban dan kegiatan 1 Syuro yang di gelar di sekitar tempat ibadah.
K. Kesenian
Pengertian lain dari debus adalah gedebus
atau almadad yaitu nama sebuah benda tajam yang digunakan untuk
pertunjukan kekebalan tubuh. Benda ini terbuat dari besi dan digunakan untuk
melukai diri sendiri. Karena itu kata debus juga diartikan dengan tidak
tembus. Filosofi dari kesenian ini adalah kepasrahan kepada Allah swt yang
menyebabkan mereka memiliki kekuatan untuk menghadapi bahaya, seperti yang
dilambangkan dengan benda tajam dan panas.
L.
Seni Bangunan
Peninggalan Islam yang berupa fisik adalah
arsitektur bangunan masjid, seni ukir dan seni kaligrafi. Masjid yang di bangun
di Indonesia tidak serta merta melambangkan keislaman. Arsitektur yang
digunakan adalah perpaduan antara Islam dan Hindu atau Jawa.
M.
Arsitektur Masjid
Pada masjid agung Demak bentuk
atapnya memiliki ciri atap yang berbentuk tumpang. Atap tersebut
tersusun ke atas semakin kecil dan tingkat teratas disebut dengan limas. Jumlah
tumpang biasanya gasal. Bentuk masjid seperti ini disebut dengan meru. Masjid
lain yang memiliki corak hampir sama dengan masjid Demak adalah Masjid Agung
Banten, Masjid Raya Baiturrahman dan masjid Ternate. Berbeda dengan masjid
Kudus, dimana menara masjid Kudus memiliki ciri khas Hindu sangat kuat dan
tercermin dari bentuk menara seperti candi.
B. TRADISI DAN UPACARA
ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM
1. Pengertian Tradisi dan Upacara Adat yang
bernafaskan Islam
Tradisi dan upacara adat yang bernafaskan Islam adalah adat atau upacara
yang menyangkut Islam. Di Indonesia Banyak sekali di temukan Tradisi upacara
adat yang bernafaskan/ berisi ajaran-ajaran Islam.
2. Macam-macam Tradisi Upacara Adat yang
Bernafaskan Islam
a.
Penanggalan hijriyah
Masuknya agama Islam ke Indonesia, secara tidak langsung membawa pengaruh
pada sistem penanggalan. Agama Islam menggunakan perputaran bulan, sedangkan
kalender sebelumnya menggunakan perputaran matahari. Perpaduan antara
penanggalan Islam dengan penanggalan jawa adalah sebagai berikut :
No
|
Nama bulan
dalam Islam
|
Nama bulan
dalam Jawa
|
1
|
Muharram
|
Sura
|
2
|
Safar
|
Sapar
|
3
|
Rabiul
awwal
|
Mulud
|
4
|
Rabiul
akhir
|
Ba’da
mulud
|
5
|
Jumadil
awal
|
Jumadil
awal
|
6
|
Jumadil
akhir
|
Jumadil
akhir
|
7
|
Rajab
|
Rajab
|
8
|
Sya’ban
|
Ruwah
|
9
|
Ramadhan
|
Pasa
|
10
|
Syawal
|
Syawal
|
11
|
Zulqaidah
|
Kapit
|
12
|
Zulhijjah
|
Besar
|
b.
Muludan
Muludan merupakan upacara
pendahuluan dari peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW, yang lahir pada 12
Robiul awal/12 mulud, biasanya di bulan Robiul awal banyak yang memperingati
hari lahir nya rosullulloh seperti membaca Barzanzi,Sholawatan . Muludan juga di
gunakan Sultan untuk berkomnikasi dengan rakyatnya dan untuk mensyukuri berkah
kepadahan Tuhan.
c.
Grebeg
Besar
Grebeg Besar Adalah kira pusaka peninggalan kerajaan Demak dari pondopo
Kabupaten Demak menuju makan Sunan Kalijaga di daerah Kadilangu. Sewlain Kirab
dalam acara tersebut juga di laksanakan memcuci barang pusaka peninggalan
Suanan Kalijaga, Grebeg Besar di lakukan pada tanggal 10 Djulhijah
d.
Megengan
Magengan adalah upacara menyambut Bulan Suci Romandon Oleh Bupati dan
rakyat Semarang( jawa tengah ). Kegiatan utamanya adalah pemukulan bedug
sebagai tanda jatuh nya tanggal 12 Romadon di mulainya berpuasa.
e. Selikuran
Maksudnya adalah tradisi yang diselenggarakan setiap malam tanggal 21
Ramadhan. Tradisi tersebut masih berjalan dengan baik di Keraton Surakarta dan
Yogyakarta. Selikuran berasal
dari kata selikur atau dua puluh satu. Perayaan tersebut
dalam rangka menyambut datangnya malam lailatul qadar, yang menurut
ajaran Islam lailatulqadar hadir pada 1/3 terakhir bulan ramadhan.
f.
Pesta Tabot
Upacara
untuk memperingati gugurnya Husen bin Ali ra. Husein gugur saat mempertahankan
haknya sebagai pewaris tahta ayahnya yang pro pada khalifah Ali bin Abi Thalib.
Pesta tabuik diselenggarakan di Sumatera dengan pertunjukan berbentuk prosesi
benda ritual.
g. Suranan
Suranan
dalam penanggalan Islam adalam bulan Muharam. Pada bulan tersebut masyarakat
berziarah ke makam para wali. Selain itu mereka membagikan makanan khas berupa bubur sura yang melambangkan tanda
syukur kepada Allah swt.
h.
Sekaten
Sekaten adalah tradisi membunyikan musik gamelan milik keraton. Pertama
kali terjadi di pulau Jawa. Tradisi ini sebagai sarana penyebaran agama Islam
yang pada mulanya dilakukan oleh Sunan Bonang. Dahulu setiap kali Sunan Bonang
membunyikan gamelan diselingi dengan lagu-lagu yang berisi tentang agama Islam
serta setiap pergantian pukulan gamelan diselingi dengan membaca syahadatain.
Yang pada akhirnya tradisi ini disebut dengan sekaten. Maksud dari sekaten
adalah syahadatain.
i.
Perayaan Yaa Qawiyyu
Perayaan Islam ini diadakan setiap bulan
Shafar pada hari
Jum‟at,biasanya
dipilih hari Jum‟at Legi. Seusai shalat jum‟at „apem‟
yang
jumlahnya cukup banyak dan ditempatkan di panggung oleh pejabat yang berwenang(bupati)kemudian
disebarkan. 4.
j.
Ruwahan (Ziarah Kubur di Bulan Ruwah)
Ziarah kubur adalah salah satu amaliah yang diperintahkan dalam agama
Islam.
Sebagaimana
sabda Rasulullah “Ziarahlah kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat
mengingatkan negeri akhirat”. Tradisi bias dilaksanakan di bulan Syaban dan
tanggal ganjil setelah tanggal 20.
C.
APRESIASI TEHADAP SENI BUDAYA DAN UPACARA ADAT YANG BERNAFASKAN ISLAM
Seni budaya dan tradisi lokal yang bernafaskan
Islam sangat banyak dan memiliki manfaat terhadap penyebaran agama Islam. Untuk
itulah sebagai generasi Islam, maka kamu harus mampu mengapresiasikan diri
terhadap permasalahan tersebut. Bentuk dari apresiasi terhadap seni budaya dan
tradisi tersebut adalah dengan merawat,
melestarikan, mengembangkan, simpati dan menghargai secara tulus atas hasil
karya para pendahulu.
Pada zaman sekarang,
ada sebagian kelompok umat Islam yang mengharamkan dan yang membolehkan seni
budaya dan tradisi yang ada. Mereka mengharamkan karena pada zaman Rasulullah
saw tidak pernah diajarkan seni dan tradisi tersebut. Yang membolehkan dengan
dasar bahwa semua tersebut adalah sebagai sarana dakwah penyebaran agama Islam.
Sebagai generasi Islam, kamu harus mampu mensikapi secara bijaksana dan penuh
toleransi.
Para ulama’ dan wali
pada zaman dahulu bukanlah manusia yang bodoh dan tidak tahu hukum agama.
Mereka mampu menerjemahkan pesan Islam ke dalam seni budaya dan tradisi yang
ada pada masyarakat Indonesia. Sehingga dengan mudah praktek keagamaan umat
Islam dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Untuk
itulah perlu adanya pemahaman secara bersama, bahwa seni budaya dan tradisi
tidak harus diharamkan secara total karena memang mengandung nilai-nilai
keislaman.
Umat Islam adalah umat
yang tidak hanya memikirkan urusan akherat, tetapi juga memikirkan kehidupan
dunia. Kehidupan di dunia tidak hanya kebutuhan yang bersifat fisik. Manusia
juga membutuhkan sentuhan-sentuhan rohani dan kebutuhan tersebut bisa melalui
musik atau seni. Karena seni yang baik mengandung keindahan.
Tradisi lokal juga ada
yang baik dan yang buruk. Tradisi yang baik kita pelihara sehingga menjadi
warisan budaya nasional. Dan tradisi yang buruk dibuang agar tidak ditiru oleh
generasi berikutnya. Kamu bisa memperhatikan bentuk paduan antara budaya lokal
dan budaya Islam berikut ini.
- Pernikahan
Pelaksanaan acara akad
nikah atau ijab qabul biasanya diselenggarakan dengan syariat Islam. Tetapi
dalam upacara pernikahan atau resepsi menggunakan budaya jawa. Sebagaimana bisa
kamu lihat, ketika ada pengantin perempuan sebelum akad nikah diadakan siraman
kembang setaman, kemudian dalam rumah untuk resepsi ada hiasan dekorasi yang
berisi bunga-bunga. Didepan gapura juga ada janur kuning dan lain sebagainya.
Kamu tidak perlu
khawatir hal itu meninggalkan syariat agama Islam. Kamu dapat mencari nilai
filosofi yang ada dalam simbol-simbol jawa tersebut. Siraman kembang setaman
artinya supaya wanita yang akan menikah mandi taubat dengan bunga, bunga
dilambangkan sebagai kesucian dan harum, jadi wanita yang hendak menikah
benar-benar dalam keadaan suci dan harum ketika hendak ijab kabul. Sedangkan
dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari kasih sayang sepasang pengantin, bunga
sebagai perlambang bahwa pernikahan adalah kebahagiaan suami dan istri. Untuk
janur kuning yang dipasang di depan rumah adalah dengan tujuan agar acara
resepsi mendapatkan cahaya barakah dari Allah swt. Janur berasal dari lafadz
bahasa arab ja a nurun artinya
telah datang cahaya. Dan masih banyak lagi adat-adat yang perlu kalian ketahui
dan mengambil hikmah dari sana. Demikian simbol-simbol yang perlu kamu
ketahui. Hal ini bukanlah musyrik, semuanya adalah simbol sebagai bentuk
ungkapan kebahagiaan dari pasangan pengantin.
- Lelayu atau kematian
Kewajiban umat Islam
terhadap orang Islam yang meninggal ada empat yaitu memandikan, mengkafani,
menshalati dan menguburkan. Keempat ini harus segera dikerjakan agar si mayit
merasa tenang dialamnya.
Tradisi di Indonesia
ketika ada kematian atas seorang Islam, maka akan diadakan pembacaan talqin dan
tahlil. Hal ini bertujuan untuk mendoakan agar arwah yang meninggalkan dunia
selamat dan diterima disisi-Nya. Tradisi selanjutnya adalah menyelenggarakan
upacara selamatan atau mendoakan pada waktu tertentu, seperti 3 hari, 7 hari,
40 hari, 100 hari sampai 1000 harinya. Tradisi ini oleh para ulama’
diselaraskan dengan agama Islam. Pada upacara selamatan biasanya hanya
duduk-duduk, minum dan makan-makan, maka setelah Islam datang ditambah dengan memperdengarkan
ayat Al- Qur’an, dzikir-dzikir kepada Allah swt. Maksud dan tujuannya adalah
untuk menghibur keluarga dan mendoakan mayyit. Kamu harus mengetahui bahwa
kewajiban mendoakan saudara bukan yang masih hidup saja tetapi yang sudah
meninggal pun harus didoakan.Sedangkan dalam tradisi ziarah juga mengalami
perpaduan, orang Islam pergi ziarah hanya mendoakan mayit, sedangkan dalam
tradisi jawa kuno menggunakan bunga atau sesaji lainnya.
- Kelahiran
Tradisi kelahiran di
Jawa ada istilah ngapati, mitoni
. artinya upacara itu diadakan ketika kandungn seorang wanita mencapai umur 4
bulan. Dalam upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk
melindung bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, namun
Islam mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon
bayi akan ditiupkan rohnya oleh Allah swt, dan ditentukan takdirnya baik
rejeki, jodoh dan kematiannya. Sehingga pada tradisi 4 bulanan ini diadakan
sedekah dan pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci al- Qur’an.
Kemudian pada usia
kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa dimana kandungan sudah siap untuk
menerima segala proses kehidupan di dunia. untuk itulah diadakan tradisi
pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah satu cara untuk menolak balak.
Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan upacara sepasaran atau lima hari,
dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan membagikan masakan kudapan kepada
tetangga. Dalam Islam sebelum makanan dibagikan ada tradisi membacakan doa.
Setelah itu pada hari ke tujuhnya diadakan akikah, hal ini bersumber dari
ajaran Islam. Akikah artinya menyembelih hewan kambing untuk anak yang baru
saja dilahirkan. Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang memegang tradisi
perpaduan Islam dan Hindu. Hal ini tidaklah mengapa, karena sekali lagi
masyarakat jawa terkenal dengan simbol-simbol yang dapat melambangkan makna
kehidupan yang sejati. Hal ini bukanlah bentuk kemusyrikan. Karena tradisi
tersebut adalah upaya untuk menyiarkan Islam secara damai.
Sebagai generasi Islam
yang bijaksana, kamu seharusnya bersikap toleransi dan menghargai kepercayaan orang
lain. Jika orang lain beribadah kepada Allah swt melalui sarana yang demikian
serta tidak ada dalil yang secara khusus menyatakan tentang larangan perbuatan
tersebut maka kamu harus menghormatinya. Jika kamu tidak sependapat dengan
tradisi tersebut, kamu tidak perlu mencelanya atau menganggap pelaku tradisi
tersebut musyrik dan lain sebagainya. Karena tentunya kamu semua pasti masuk
surga. Langkah yang harus kamu ambil adalah sikap toleransi dan tetap teguh
kepada keyakinan yang kamu miliki. Karena banyak sekali jalan menuju pendekatan
diri kepada Allah swt.
Masjid yang terletak di dekat makam Sunan Kudus atau Syeikh Ja’far
Sadiq merupakan masjid yang juga berfungsi sebagai makam keluarga. Pintu
gerbang masuk ke masjid adalah perpaduan yang indah antara budaya hindu dan
Islam. Walaupun menara berbentuk sebagai bangunan Hindu, namun sudah
difungsikan sebagai menara untuk azan atau mengumumkan sesuatu kepada
masyarakat. Sunan Kudus tidak perlu mengubah secara total bangunan Hindu
tersebut. Beliau hanya memadukan seni dalam Islam dan bangunan Hindu yang sudah
ada. Sampai sekarang peninggalan sejarah tersebut masih ada dan terawat dengan
bai
Sejarah Tradisi Islam
Nusantara
A.Seni Rupa
Tradisi Islam tidak
menggambarkan bentuk manusia atau hewan.
Seni ukir relief berupa
suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme.
Sinkretisme adalah
perpaduan 2 jenis seni logam.
B. Aksara dan Seni Sastra
Bahasa dan huruf Arab.
Seni-seni sastra
berikut =
Hikayat: Dongeng yang
berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah
Babad: Adalah kisah
rekaan pujangga keraton
Suluk: Adalah kitab
yang membentangkan soal-soal tasawwuf
Primbon adalah hasil
sastra yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk
C.Sistem Pemerintahan
Kerajaan-kerajaan Hindu
Budha digantikan kerajaan-kerajaan Islam.
Rajanya :bergelar
Sultan atau Sunan seperti halnya para wali
Jika rajanya meninggal
tidak lagi dicandikan tetapi dimakamkan secara Islam.
Sistem Kalender
– Munculnya kalender
Jawa yang dibuat Sultan Agung menggantikan kalender Saka.
D.Seni
Bangunan/Arsitektur
Terutama mempengaruhi
bangunan masjid, makam, istana.
Masjid-masjid memiliki
ciri-ciri khusus, antara lain:
Atapnya berbentuk
tumpang
Tidak dilengkapi dengan
menara
Bedug dan kentongan
yang merupakan budaya asli Indonesia.
Letak masjid biasanya
dekat dengan istana
Beberapa jenis masjid
di Indonesia :
– Masjid jami
– Masjid madrasah
– Masjid makam
– Masjid tentara dan
madrasah.
Kliping tentang tradisi islam di indonesia .minimal 5objek
BalasHapus